Pencemaran tanah, dampaknya dan
cara penanggulangannya
22/05/2012
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.
150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi biomassa:
“Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang
terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.” Tetapi akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan
tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 disebutkan bahwa “Kerusakan/pencemaran
tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang
melampaui kriteriabaku kerusakan tanah”. Dalam makalah ini kita akan
melihat beberapa hal tentang; penyebab pencemaran tanah, dampaknya,
dan cara penanggulangannya.
- Penyebab Pencemaran Tanah
Tanah adalah bagian penting dalam
menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan
bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian besar
makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan
hewan yang hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah
sehingga bisa mendukung kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air
dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan
cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah
anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme
(non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas
botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja,
deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah
dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah industri yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri
kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau
limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantashama tanaman,
misalnya DDT.
Dampak Pencemaran Tanah
Dampak Pencemaran Tanah
Timbunan sampah yang
berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air
sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah
sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Timbunan sampah bisa menghasilkan
gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada
timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah,
tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah
oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik
tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan
berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak
mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.
Padatan, lumpur, bubur yang berasal
dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya
reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat
ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di
sekitarnya karena .
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka
waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke
dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas
air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah.
Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam
yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke
dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki
fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun
menyebabkan pencemaran tanah.
Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Penanganan khusus terhadap limbah
domestik yang berjumlah sangat banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah.
Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat baik jika setiap
rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik
dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan
akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi
bisa diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah
sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos;
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan
pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses pembusukan organik yang alami.
Sampah anorganik yang tidak dapat
diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur
ulang. Kurangilah penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasanhama seperti pestisida.
Limbah industri harus diolah dalam
pengolahan limbah, sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Kurangilah penggunaan bahan-bahan
yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Salah satu
contohnya adalah dengan mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus
dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati.